Langsung ke konten utama

Masalah Kuliah di Jakarta


Setelah sebelumnya saya membahas mengenai alasan saya memilih kuliah di Jakarta yang sebenarnya sangat kekanak-kanakan, pada tulisan ini saya akan berusaha menjelaskan masalah yang timbul pada saya saat pertama kali mulai berkuliah di Jakarta delapan tahun yang lalu. semoga saja tulisan ini bisa membantu anak-anak muda dari daerah yang berencana datang ke Jakarta untuk kuliah. saya akan berusaha memberi solusi agar semangat kalian untuk belajar di ibu kota tidak padam. percayalah selain hal-hal yang saya sebutkan ini masih banyak kelebihan lain yang bisa kalian dapat di ibukota.


1. Macet
Macet di Jakarta dan sekitarnya adalah hal yang sangat terkenal dan mengerikan bagi orang dari daerah. Di kampung kendaran serba cepat di sini serba lambat. sebenarnya solusi dari masalah ini sederhana yang penting sudah tahu saja kalau pada jam-jam tertentu jalanan bisa sangat macet sehingga harus mengatur waktu supaya berangkat lebih cepat agar tidak terlambat.Beberapa teman saya bahkan berangkat tiga jam lebih awal sengaja agar tidak terhambat macet. Meskipun sudah banyak dibahas oleh artikel tentang Jakarta, tetapi saya mengamati masih ada saja anak daerah yang salah memperhitungkan waktu perjalanan sehingga terlambat kuliah. saran lain yang lebih mudah adalah, cari kosan yang dekat dengan kampus anda. ushakan datang ke kampus dengan jalan kaki. jalan kaki ketidak pastian karena macetnya lebih kecil.

2. Semua Serba Cepat
Ini mungkin agak membingungkan karena sebelumnya saya bilang kalau di Jakarta itu macet dan perjalanan jadi lama, tetapi sekarang dibilang semua serba cepat.Maksud dari semua serba cepat adalah tuntutan hidup di Jakarta yang mengharuskan semua orang untuk selalu sigap dan fleksibel. contoh kasusnya adalah saat saya semester satu saya pernah beberapa kali tidak hadir pada beberapa mata kuliah alasannya adalah terjadi perubahan jadwal yang mendadak. jadi saya sudah datang ke ruang kelas kemudian dosennya tidak kunjung datang kemudian ada pengumuman kelas dijadwalkan ulang dan saat saya sudah jauh dari kampus tiba-tiba ada pengumuman kelas dimulai dalam setengah jam lagi. Di kasus lain bahkan informasi tidak sampai ke saya karena handphone mati. artinya dalam berbagai kondisi kita harus selalu siap siaga karena bisa tiba-tiba dipanggil dan komunikasi harus selalu siap kalau perlu punya dua handphone. Beli handphone murah yang tidak bisa terhubung internet. Harganya paling 300 ribu, tetapi percayalah sangat berguna.Batrainya bisa bertahan seminggu tanpa dicarge. Terkadang saya sampai lari-lari dari ujung kampus ke ujung kampus yang lain untuk mengejar hal ini.

kasus lain adalah tugas  yang sangat banyak dan minta dikumpulkan segera, biasanya dosen bilang sebagai syarat mengikuti kuliah yang akan datang tolong buat tulisan tentang topik tertentu. yang dikumpulkan sehari sebelum kuliahnya. Pada awal saya berkuliah saya sangat heran melihat anak-anak dari jakarta yang sangat cekatan dan siap sedia. mereka selalu bawa laptop kemana pun meraka pergi dan mengerjakan tugas saat ada waktu senggang. sekali saya tidak berhasil mengumpulkan tugas seperti yang diperintahkan dan terpaksa keluar dari kelas. sejak saat itu saya selalu membawa laptop kemana pun saya pergi dan saya juga selalu membawa modem jaga-jaga kalau wi-fi kampus mengalami gangguan.

3. Biaya Hidup yang Mahal
Ini juga isu yang sebenarnya sudah hampir semua orang tahu. Biaya hidup di Jakarta itu sangat mahal. makanan di sini harganya 50-100% lebih mahal di tempat asal saya. belum lagi minum, transportasi, dan biaya mengerjakan tugas kuliah seperti print dan beli buku kuliah. pada satu bulan pertama saya datang ke Jakarta saya menghabiskan paling sedikit 50 ribu bahkan sampai 100 ribu setiap hari. ini sangat kontras dengan pengeluaran saya saat SMA yang maksimal hanya 30 ribu tiap hari. padahal saat SMA saya juga sudah kost. orang tua saya sampai marah-marah karena hal ini. (ingat ini 8 tahun yang lalu kalau menghitung inflasi mungkin hari ini setara dengan 150 ribu).

setelah melakukan evaluasi saya tidak kunjung menemukan solusi jadi saya berkonsultasi dengan senior saya yang sudah lebih lama tinggal di Jakarta yaitu senior satu SMA dulu. Untung orangnya baik. Saya perlahan menemukan warung-warung murah dan menu-menu murah untuk sarapan, makan siang di kampus dan makan malam di kost atau di kampus. terkadang saya haruss masak sendiri juga sudah diajari masakan sederhana yang biasa dibuat anak kosan. mengurangi jajan-jajan dan lebih mengutamakan makanan berat. Patungan beli jajan yang kiloan kemudian dibagi ke beberapa orang agar murah.setelah itu saya hitung pengeluaran saya tidak lebih dari 50 ribu dalam satu hari.

4. Bencana alam
Bencana alam paling sering terjadi di Jakarta adalah banjir, tetapi jangan merasa kemudian tinggal di daerah yang bebas banjir dan kampusnya bebas banjir lalu anda aman dari banjir. Banjr tidak hanya mempengaruhi daerah yang terendam saja, tetapi juga daerah-daerah lain di sekitarnya karena akan membuat macet. banyangkan daearah-daerah yang biasa dilalui kendaraan bermotor tidak bisa dilalui lalu kendaraan ini dalihkan ke jalur lain yang tidak banjir yaitu daerah-daerah tempat tinggal atau kampus anda.

Masalah ini tidak terlalu serius karena prinsipnya sama saja seperti menghadapi macet, tetapi perlu anda tahu dan anda perhitungkan juga.

5. Pergaulan yang buruk
Mungkin di antara semua masalah yang sudah saya jabarkan, ini adalah masalah yang paling berbahaya dan repotnya terkadang yang sudah terlilit di dalamnya tidak sadar dan makin terlilit ke dalam keburukan. kalau saya menjelaskan tentang minuman keras, sex bebas, narkoba, pergaulan malam jelas pasti pembaca sekalian sudah bisa membayangkan. akan tetapi masalah seperti itu umumnya sudah diwaspadai oleh anak dari kampung lagi pula hall-hal itu mahal dan anak kampung tidak punya uang. Masalahnya adalah di dunia perkuliahan di Jakarta pergaulan juga bisa menyesatkan seseorang keduania yang sepintas baik-baik saja tetapi akibatnya malah buruk. setidaknya dari sudut pandang saya dan saya terbukti lulus kuliah. hai itu adalah aliran relijius radikal, aliran relijius politis, dan MLM.

Aliran relijius radikal ini banyak sekali. Mereka selalu memperkenalkan diri sebagai aliran relijius yang paling murni. sedikit demi sedikit orang yang dipengaruhi mulai diganti pengertian agamanya dan terkadang mereka sering melupakan kuliah demi kegiatan yang mereka anggap lebih penting ini. terkadang keputusan orang yang sudah masuk terlalu dalam ke dalam aliran ini jadi susah dipahami dan kadang mereka sanagat keras menentang kami kami yang pandangannya lebih moderat. kadang ada yang alirannya bahkan mendoktrin agar menjauhi orang tua yang tidak mau ikut aliran ini dan lebih suka dengan kyai kampung. macam-maca lah, tetapi biasanya ini sangat mengganggu kuliah. yang niatnya dari kampung ingin belajar jadi sarjana jadi lupa tujuan awalnya.

lalu ada aliran relijius yang politis, jad kadang ada orang-orang yang suka mengajak kegiatan keagamaan, tetapi di baliknya mereka mengatakan kalau pemerintahan yang sekarang buruk dan mereka menyarankan partai mereka sebagai solusi. intinya sih menjaring suara dari kaum pemilih baru. hal ini menjadi masalah karena terkadang mereka merekrut mahasiswa yang pintar mempengaruhi temannya dan bisa menggerakan temannya sebagai kader mereka. kalau jadi kader kadang asik juga sih dikasih beasiswa dibayarin ikut konfrensi kemahasiswaan, pelatihan leadership. tetapi terkadang ada yang sampai melupakan kuliah

Yang terakhir adalah MLM, terkadang ada teman yang menawarkan penghasilan sampingan dari MLM. Dengan membantunya menjual produk-produk tertentu anda akan mendapat keuntungandan dengan merekrut orang lain anda akan makin mudah mendapat keuntungan. Biasanya orang ini akan memakai aksesori mahal seperti jam mahal, tiba-tiba naik mobil mewah. pakai sepatu mahal. mereka akan mengatakan kalau semua ini hasil MLM dan kamu juga bisa. lalu mentraktir makanan mahal agar lebih meyakinkan. tetapi percayalah MLM lebih menguras tenaga, waktu, dan uang dari pada yang diceritakan mereka.

dalam menghadapi pergaulan yang buruk, selalu lah ingat tujuan kalian kuliah. Tidak ada jalan pintas yang tidak beresiko dan ingatlah kalian tidak lebih spesial dari dari yang lain sehingga bisa melewati resiko tadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Humor Ternak Lele dan Sebuah Renungan

Sumber Meme Belakangan saya melihat beberapa teman saya membagikan meme atau jokes mengenai berternak lele, saya jadi bertanya-tanya kenapa kemudian humor ini jadi viral. Sebenarnya apa yang salah dengan berternak lele. Setelah mencari dan bertanya, ternyata asal dari humor ternak lele adalah dari kemudahan hal ini dilakukan. Saya sendiri kurang mencari lebih jauh tentang bagaimana lele diternakkan, tetapi menurut teman saya dari fakultas biologi menyatakan kalau lele sangat mudah diternak karena bisa memakan hampir semua jenis makanan, tahan penyakit, dan tumbuh cepat sehingga tidak butuh keahlian yang tinggi dalam menernaknya. Selain itu saya telusuri ternyata meme mengenai ternak lele mulai naik daun sesaat setelah pengumuman SBMPTN yang sebenarnya merupakan olok-olok pada mereka yang gagal seleksi agar mulai berternak lele saja, tetapi sumber lain mengatakan bahwa itu bukan olok-olok tapi penyemangat bahwa hidup bukan cuma sekolah, tetapi lebih dari itu adalah kerja sehing

About Me

Hai perkenalkan nama saya [censored] panggil saja saya Adsut. saya adalah seorang laki-laki yang masih belum menikah pada umur saya 26 tahun. saya sengaja belum menikah karena ingin mengejar karir lebih dahulu. saya rencana baru mau menikah setelah pekerjaan saya mulai slow down tidak banyak beban lagi. mengenai pekerjaan saya, saya terpaksa merahasiakan karena jumlahnya tidak banyak jadi kalau sudah tahu pekerjaan saya apa pasti akan mudah melacak saya.karena jumlahnya belum banyak di Indonesia. Jadi mohon maaf saja ya semua serba  rahasia di blog ini. isinya juga mungkin tidak penting-penting amat, cuma curhatan dan motivasi hidup saya. supaya bermanfaat saya berusaha setiap curhatan juga ada motivasi dan evaluasi diri saya supaya pembaca tidak rugi-rugi banget. jadi ada take home message nya.  Itu saja. saya menulis supaya luapan perasaan saya tidak dibendung terus nanti malah bisa jebol. yak happy blogging guys.

Pelajaran dari Kafe di Kampung

Kali ini saya akan menceritakan salah satu pengalaman saya pulang kampung setelah sekian lama dan diskusi saya bersama beberapa teman saya saat pulang kampung ini. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya saya itu kurang pandai bergaul dan teman saya saat SD dan SMP sedikit jadi kalau saya pulang kampung ya pasti nongkrong dengan orang yang itu-itu saja. Saat saya pulang kampung kemarin saya sudah keluar dari pekerjaan lama saya jadi statusnya pengangguran. Saya bisa di rumah sekitar empat bulan sebelum kembali ke Jakarta karena diterima di tempat kerja baru saya. Selama empat bulan saya bisa mengunjungi beberapa sanak saudara dan menjelajahi kampung halaman saya. sepertinya saya sudah hampir 7 tahun tidak keliling-keliling. Saat saya keliling-keliling saya memperhatikan sudah banyak fasilitas-fasilitas publik yang dulu tidak ada sekarang sudah ada atau yang dulu ada sekarang sudah lebih baik. Tempat nongkrong jadi lebih banyak, pertokoan ada di mana-mana. Dulu tidak ada toko ko